Monday, January 11, 2016

Teliti Sebelum Percayakan Pusat Penitipan Hewan Anda | Bandar Bola Terepercaya

 Buat pet lovers

Bandar Bola Terpercaya | Bagi beberapa orang, hewan peliharaan mungkin hanya diambil manfaatnya saja. Anjing misalnya, hanya dipakai untuk menjaga rumah, sebagai alarm hidup yang cukup diberi makan dan minum. Namun bagi banyak orang lainnya, karena kecintaan dan perhatian, hewan peliharaan bisa menjadi bagian dari keluarga. Keluarga saya adalah termasuk yang demikian.
Kami punya 4 ekor anjing berjenis Pom yang kami rawat dan pelihara seperti bagian keluarga kami. Kami melihat mereka sebagai makhluk hidup yang punya hak hidup. Tingkah polahnya yang lucu dan selalu menggemaskan membuat kami semakin mencintai mereka. Namun naas, Chiko, yang dalam keadaan sehat dan masih berumur 3 tahun yang merupakan salah satu anjing kami yang paling lucu MATI DENGAN CARA YANG NAAS DI TALENTA PET SHOP !!!
Akhir tahun lalu kami sekeluarga pergi berlibur selama 5 hari dan kami menitipkan 4 ekor anjing kami di Talenta Pet Shop, jl. Ploso Baru dan memiliki rumah penitipan di jalan Wisma Permai, Surabaya. Ini pertama kali kami mempercayakan anjing kami di Talenta Pet Shop karena penitipan anjing langganan kami sudah penuh. Dan kami tidak asal memilih pet shop murah sebab kami juga mengeluarkan biaya yang diminta TALENTA PET SHOP bahkan kami diharuskan membayar dimuka. Kamipun tidak keberatan karena kami mencintai anjing-anjing kami. Selama di luar kota kami sering menanyakan tentang kondisi anjing2 kami pada TALENTA PET SHOP, ini kami lakukan karena kami menyayangi anjing-anjing kami dan selalu dijawab bahwa anjing2 kami baik2 dan sehat2 semua.
Di akhir liburan pada tgl 3 Jan 2016, kami merasa senang sekali karena akan segera bertemu kembali dengan anjing2 kami. Namun pd jam 9 pagi di hari itu kami dikhabari oleh pihak Talenta Pet Shop bahwa anjing kami, Chiko, meninggal dunia !!! Sontak kami shock!! Pikiran kami saat itu sangat kacau dan istri saya tidak henti2nya menangis. Kami menanyakan penyebab kematian Chiko, dan pemilik Pet Shop, pak Witono menjelaskan bahwa Chiko meninggal secara mendadak, tanpa sebab !!! Menurut pak Witono, Chiko mengalami kejang2 sebentar lalu langsung meninggal. Hah ?!? Sebegitu gampangkah kematiannya? Kami tentunya dengan penjelasan seperti ini sangat tidak bisa menerima kenyataan, karena Chiko dan 3 anjing kami yg lain selama ini sehat2 dan pada waktu dititipkanpun keadaan mereka sehat2.
Setiba di Surabaya kami berencana untuk pergi menemui pemilik Talenta petshop, pak Witono, untuk meminta penjelasan. Sebelumnya kami pulang ke rumah sebentar untuk melihat 3 anjing kami yg lainnya yang telah diambil lebih dulu oleh pembantu kami. Dan kami diberitahu oleh pembantu kami bahwa anjing kami Chacha (yg sebelumnya paling aktif diantara anjing kami lainnya) mulai dr siang sampai malam itu kelihatan diam, stres dan tidak menggonggong sama sekali, kedua matanya kelihatan merah sekali, berair. Dia minum banyak sekali tapi gak lama muntah. Akhirnya kami pergi ke Jl. Wisma Permai dimana anjing kami tadinya dititipkan. Sesampai disana pintu gerbang tertutup dan kami mendengar ada gonggongan anjing di dalam. Namun tidak ada orang. Setelah beberapa saat kami berusaha mengetok pintu gerbang, kami tau bahwa di dalam tidak ada orang. Kami berkesimpulan bahwa anjing2 titipan, termasuk anjing2 kami, ditinggal di rumah kosong tanpa ada orang/pegawai yg mengawasi. Akhirnya kami ke Ploso Baru, ke Pet Shop Talenta dimana pak Witono tinggal. Dalam penjelasan pak Witono, dikatakan bahwa sebelum dibawa ketempat penitipan yang di jalan Wisma Permai, Chiko sdh jatuh dan informasi itu didapat dr pembantu saya padahal pembantu saya tidak pernah ngomong seperti itu dan Chiko tidak pernah jatuh!!! Lalu dia buat alasan lg karena tubuhnya Chiko gemuk kemungkinan kena serangan jantung. Dengan tegas kami jelaskan bahwa tubuh Chiko masih termasuk normal karena kami sering mengontrol dan mengkonsultasikan semua anjing2 kami ke salah satu dokter spesialis hewan yg cukup terkenal di Surabaya dan msh banyak keterangan2 pak Witono yg menurut kami tidak masuk akal dan tidak cocok dengan kenyataan. Contohnya dia bilang anjing2 kami suka dog food, padahal kami yg merawat anjing kami mulai mereka dr lahir, kami sangat tau kalau mereka tidak pernah suka dog food. Dan diawal kami sudah memberitahu bahwa anjing kami tidak suka dog food merk apapun dan anjing-anjing kami biasa makan daging cincang. Namun kami baru tahu bahwa dengan alasan takut kelebihan protein dll. Jadi sangat mungkin anjing-anjing kami tidak mau makan selama dititipkan dan pihak Talenta Pet Shop tidak berinisiatif memberi mereka daging cincang mereka seperti yang kami referensikan.
Keesokan harinya kami bawa ketiga anjing2 kami yang masih hidup ke dokter untuk diperiksakan karena Chaca kelihatan sangat stress dan matanya merah dan ada lebamnya. Kami bawa 3 anjing kami semua karena kami ingin memastikan bahwa semuanya baik. Dokter ini mengenal anjing2 kami termasuk Chiko karena kami sering memeriksakan anjing2 kami ke dokter ini. Kami ceritakan semua kejadiannya termasuk keadaan Chiko saat meninggal, kejang2 lalu meninggal dan mengeluarkan air liur. Dan dokter kami mengatakan bahwa Chiko mengalami "Heat Stroke".
Heat Stroke adalah kondisi dimana tubuh mengalami kepanasan dan kekurangan air atau kehausan. Akibatnya, anjing akan mengalami kesulitan bernapas, kejang-kejang dan bisa mengakibatkan kematian pada anjing. Mengingat keadaan tempat penitipan yg tidak dijaga orang sama sekali pd waktu kami kesana, kami yakin bahwa Chiko meninggal karena ditelantarkan dan tidak diurus. Betapa malangnya kondisi sebelum Chiko meninggal, tidak terbayangkan penderitaannya karena mengalami kematian dengan cara yang mengenaskan seperti itu.
Kami juga teringat semua anjing kami pd saat dijemput, mereka sangat terlihat kehausan. Pembantu saya jg mengatakan bahwa pd saat menjemput anjing2 kami, dia sempat memberi minum ke anjing2 kami yang nampak langsung melahap air yang diberi pembantu kami dan dari caranya minum mereka terlihat sangat kehausan. Namun justru pembantu saya ditegur oleh pak Witono karena memberi air pada anjing-anjing kami. Justru menurut dokter hewan kami yang punya kualifikasi dibidangnya menyatakan bahwa air sangat dibutuhkan oleh anjing ketika makan dog food untuk mencerna makanan tersebut. Menurut teman2, kemungkinan Talenta Pet Shop tidak memberi minum yang cukup atau membatasi minum karena mereka tidak mau repot untuk membersihkan air kencing akibat kebanyakan minum. Masuk akal juga.
Pak Witono mengakui atas kelalaiannya dan menanyakan kpd kami bagaimana dia bisa bertanggung jawab. Kami katakan kepada dia bahwa kami minta Pak witono atas nama TALENTA PET SHOP meminta maaf pada kami melalui surat kabar (hal serupa pernah kami lihat di halaman facebook milik @Isa Bela yang diposting tanggal 19 oktober 2015). Namun sampai pada berita ini kami posting tidak ada niat dr mereka untuk melakukan permintaan kami. Kami tidak meminta permintaan maaf 1 halaman penuh atau bahkan seperempat atau bahkan seperdelapan halaman. Kami meminta yg wajar saja, namun mereka mau memasukkan di iklan mini yg kecil itu. Jelas kami tidak setuju. Dan sampai saat ini mereka tidak menunjukkan tanggung jawab atas kelalaian mereka.
Sudah kami jelaskan bahwa kami tidak menuntut ganti rugi apapun, bahkan biaya penitipan anjing kami sebesar 1,5 juta tidak kami minta kembali, kami hanya ingin mereka mengungkapkan tanggung jawab mereka dengan meminta maaf melalui koran dengan ukuran yg wajar sekitar 8x8cm !!!! Meskipun awalnya sy meminta 1/4 halaman, namun kami akhirnya merubah keputusan kami dengan permintaan yg jauh lebih ringan. Namun sepertinya nyawa anjing kami sama sekali tidak dihargai oleh mereka !!! bukan hanya itu Talenta Pet Shop sama sekali tidak menghargai perasaan kehilangan yang dirasakan keluarga kami karena kematian Chiko.
Tulisan ini kami buat karena kesedihan mendalam serta rasa jengkel dan kecewa terhadap Talenta Pet Shop yang tidak menunjukkan kesungguhan dalam bertanggung jawab. Kami sangat menyesal mempercayakan anjing kami pada Talenta Pet Shop dan kami tidak ingin kesedihan yang keluarga kami rasakan karena kehilangan anjing yang kami kasihi menimpa pada pet lovers lainnya. Demikian cerita kami ini dan semoga bisa menjadi pelajaran bagi kami semua.

Friday, January 8, 2016

Mayat Laki-laki Gantung Diri di Jembatan Kecil Asia Mega MAs Medan | 82Metrosocial

Mayat Laki-laki Gantung Diri di Jembatan Kecil Asia Mega MAs Medan



82metrosocial | Pagi, sekitar pukul 06.00 WIB, Komplek Asia Mega Mas, kelurahan Sukaramai II, Kecamatan Medan Area, mendadak ramai dengan datangnya warga sekitar hanya untuk melihat sesosok tubuh laki-laki yang  sudah tergantung dibawah jembatan, parit busuk, dengan leher terjerat tali nilon, Jumat (8/1).

Warga tidak berani untuk mendekati dan hanya berdiri dipinggiran jalan melihat sosok mayat dengan kondisi yang sudah terbujur kaku dan leher terjerat tali nilon dan kedua kaki menginjak tanah parit, dugaan sementara gantung diri dibawah jembatan parit busuk Gang buntu.

Menurut keterangan dari Abang kandung korban, Hendro (36), selama ini korban, Joni (33) anak ke lima dari enam bersaudara, belum berkeluarga, korban biasa dipanggil temannya dengan sebutan JonJon, tinggal bersamanya selama 5 tahun di rumah Jalan Ar. Hakim Gang Bakung, kelurahan tegal sari 1, Medan.

Korban semenjak mendiang ayahnya meninggal, hidupnya menjadi tidak karuan dan luntang lantung, sering nongkrong dirumah susun sekitarnya, kerjanya mocok-mocok, kalau disuruh bantu-bantu kerja baru dapat uang dan tidurnya tidak menetap, kadang-kadang pulang kerumah kadang-kadang tidak, ujar Hendro.



Korban dulu pernah ditangkap polisi karena kedapatan bermain jackpot (Judi) dan suka ngeLem dan kalau setiap malam selalu membantu ngeronda memantau keamanan perumahan warga Gang Bakung sekitarnya dan sering tidur di pos warkop gang bakung. Selama ini korban tidak ada tanda-tanda punya musuh, tutur Hendro.

Kemungkinan korban nekat mengakhiri hidupnya karena pikirannya terbebani dari kejadian semenjak ada pencurian mangga di rumah salah satu warga tersebut dan korban mengetahui tersangka pencuri  mangga yang juga adalah warga Gang bakung, sehingga warga disana tidak senang karena ada warganya dituduh mencuri mangga, tutupnya.

Keluarga Korban menolak jenasah diboyong kerumah sakit pringadi untuk diautopsi oleh Polsek Medan Area dan akan dibawa langsung kerumah duka jalan Bakaran Batu, Medan. Abang kandung korban bersama Kepling Medan Denai (sebagai saksi) diboyong ke Polsek Medan Area 1 untuk membuat surat pernyataan. Di tubuh Korban tidak ditemukan tanda-tanda ada kekerasan fisik setelah di periksa oleh Polisi di TKP. (AS)

Wednesday, January 6, 2016

Dapur Asrama Mahasiswi Bina Husada Terbakar | 82metrosocial


Dapur Asrama Mahasiswi Bina Husada Terbakar | 82Metrosocial

Bandar Judi Online | 82Metrosocial
    Dapur Asrama Mahasiswi Kampus Akademi keperawatan dan akademi kebidanan bina husada di jalan Prof Dr HM Yamin Kelurahan Tanjung Marulak Hilir, Kecamtan Rambutan, Kota Tebingtinggi terbakar disaat para Mahasiswi sedang liburan kuliah,Selasa(5/1)sore hari.

  Bukang cuma itu, Kebakaran itu nyaris menghanguskan dapur Mahasiswi Akper Bina Husada setelah 2 unit mobil pemadam kebakaran Pemko, Tebingtinggi cepat datang ke lokasi kejadian.

    "Saya mengetahui api mulai menyambar di daput asrama mahasiswa. saat itu ada warga di jalan Prof Dr HM Yamin ( Kampung Keling ) Berteriak ada api, Saya kemudian menghubungi mobil petugas pemadam kebakaran Pemko Tebing Tinggi,"Kata Satpam Kampus, Riki Donal Purba (38) Warga jalan pala kelurahan Bulian, Kecamatan Bajenis, Kota Tebing TInggi.

Riki Menambahkan, Selama liburan ini dia bersama tukang kebun Kampus Ngadiman (66), Warga Dusun II, Desa Paya Lombang, Sergai Ditugaskan untuk menjaga kampus disaat liburan tahun baru.

Selama liburan itu, dapur mahasiswi tidak dipergunakan, Sementara, kayu bakar masih menumpuk di samping dapur hingga percikan apai itu berasal dari tumpukan kayu, Kobaran api dari tumpukan kayu itu kemudian menyala kemudian menjalar ke bagian dapur, akibatnya sejumlah peralatan dapur milik mahasiswa itu hangus terbakar.

Hingga saat ini belum diketahui secara rinci berapa besar kerugian pihak kampus Bina Husada ini, sementara pihak pemilik Akper dan Akbid Bina Husada ini tidak di tempat.

Saya sudah laporkan ke pihak berwajib, kita tunggu saja hasil laporan polisi kami belum bisa menaksirkan kerugian material yang di alami pihak kampus semuanya saya serahkan kepada pimpinan," jelas satpam kampus, Rikir Donal Purba Kapolsek Rambutan, AKB Hendri Situmorang, SH ketika dikonfirmasi wartawan di lokasi kejadian mengakui sedanng melakukan lidik asal usul api yang menyebabkan daput asrama mahasiswa akper bisa husada tebinggi tinggi itu terbakabr.

Hasil penyelidkikan sementara kuat dugaan api berasal dari tumpukan kayu bakar yang cukup banyak di simpan berdekatan dengan dapur mahasiswa,'' tegas Kapolsek rambutan

Guna pengusutan lebih lanjut pihak polsek melakukan kini sedang memasang garis polisi di lokasi tempat kejadian perkara ( TKP ) Kerugian material belum bisa di taksir sementara tidak di temukan korban jiwa atas kejadian itu ( Asiong )